Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Nenek Tupai Yang Sakit

Gambar
Di sebuah hutan, tinggallah Nenek Tupai yang sangat di sayangi oleh seluruh penghuni hutan. nenek Tupai tersebut sangat bak hati. Namun, ia hidup seorang diri dirumah yang sangat kecil. Anak-anaknya pergi ke hutan lain dan tidak pernah kembali. Untuk mengisi waktunya, Nenek Tupai berkebun tepat dibelakang rumahnya. Ia pun selalu membagikan hasil kebunnya kepada anak-anak dan binatang lainnya. Ia juga sangat pintar mendongeng. Setiap sore, semua binatang datang kerumahnya untuk mendengarkan dongeng. Namun, pada suatu sore. Nenek Tupai sakit dan tidak dapat mendongeng karena batuk. Sungguh sangat kasihan. Beberapa binatang pun berkumpul dihalaman seperti, Kancil, Kuda Nil, Gajah, Jerapah, dan Landak. ‘’ Nenek Tupai pasti sangat kelelahan karena setiap hari ia bekerja dan mendongeng.’’ Ujar Gajah. Semua binatang pun mengangguk setuju. ‘’ Apa yang bisa kita lakukan untuk Nenek Tupai?’’ Tanya Kuda Nil. ‘’ Bagaimana jika kita merawat Nenek Tupai?’’ tambah Jerapah. ‘’ Namun

Ibu Kuda Laut

Gambar
Pada suatu hari, di sebuah laut yang indah dan asri dengan terumbu karang berwarna-warni, tinggallah sepasang kuda laut yang bernama Bu Timy dan Pak Tomy. Mereka saling menyayangi dan bahagia hidup di laut itu. Namun mereka merasakan kesepian karena belum dikaruniai anak.  “Kapan ya Pak kita bisa punya anak?” tanya Bu Timy penuh harap. “Aku belum tahu!” jawab Pak Tomy dengan pasrah. “Aku bersumpah jika suatu hari nanti aku mempunyai anak aku akan merawat semua anakku hingga tumbuh dewasa!” ucap Bu Timy penuh semangat. Hingga pada suatu hari. “Pak, sepertinya Ibu sedang mengandung, lihatlah perutku sudah membesar!” Bu Timy memberitahukan Pak Tomy jika dia sedang mengandung. “Iya Bu, ya sudah sekarang Ibu istirahat saja jaga kandungannya baik-baik! Bapak mau pergi bekerja dulu.” Pak Tomy pergi bekerja dengan semangat karena istrinya sedang mengandung. Setelah sekian lama menunggu akhirnya Bu Timy melahirkan 5 ekor kuda laut yang sangat lucu, mereka sangat sempurn

Semut Pohon Dan Seekor Belalang Sembah

Gambar
Suatu hari di sebuah kebun anggur tinggalah sebuah keluarga semut rang-rang dengan anggota jumlahnya yang sangat banyak, semut rang-rang ini membuat sarangnya dari daun-daun lalu mereka tempel menggunakan cairan seperti lem yang mereka keluarkan dari mulutnya. Di sarang itu tinggalah seekor ratu semut yang tubuhnya paling besar diantara para semut sang ratu sangat rajin mengeluarkan telur-telur dan telur itu menetas menjadi semut-semut yang baru. Para semut melihat bahwa musim gugur akan segera berlalu dan akan segera datang musim dingin yang cukup panjang ketika musim dingin makanan akan sangat sulit untuk didapatkan maka para semut itu segera mencari berbagai macam makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persedian ketika musim dingin telah tiba. Para semut sibuk mengumpulkan makananan dimulai saat pagi hari sampai dengan sore hari, semut-semut pekerja untuk membawa dan mencari makanan sedangkan semut tentara menjaga keamanan dari para pengganggu. Berbeda halnya

BERJALAN BERSAMA KEONG

Gambar
Suatu hari ada seorang Pemuda yg diberi TUHAN tugas untuk membawa keong jalan-jalan. Pemuda itu tak dapat jalan terlalu cepat, sbab keong itu jalannya lambat sekali. Keong itu sudah berusaha keras merangkak, tiap kali hanya beralih sedemikian sedikit. Pemuda itu mendesak, menghardik, memarahi keong tsb. Keong memandangnya dgn pandangan meminta maaf, serasa berkata: “Maaf, nih aku sudah berusaha dengan segenap tenaga!” Pemuda cuma menggerutu sambil berkata, “Mengapa TUHAN memintaku mengajak seekor keong berjalan-jalan. Ya TUHAN, mengapa? Langit sunyi senyap sekarang. Biarkan saja keong merangkak di depan, aku kesal di belakang” TUHAN hanya menjawab, “Pelankan langkah, Tenangkan hatimu..” Tiba-tiba tercium aroma bunga, ternyata adalah sebuah taman bunga. Pemuda itu merasakan hembusan sepoi angin, ternyata angin malam demikian lembut. Ada lagi… Dia dengar suara kicai burung, suara dengung cacing. Dia lihat langit penuh bintang cemerlang.. “Mengapa dulu aku tak

Anjing Gunung, Keledai dan Macan Tutul

Gambar
Suatu hari seekor keledai pergi mencari seekor anjing gunung ke sebuah gunung yang sangat tinggi, keledai itu sengaja mencari anjing gunung untuk berburu bersama di sebuah hutan yang cukup lebat dan tidak lama keledai itu menaiki gunung akhirnya dia menemukan seekor anjing gunung sedang berjalan. Kemudian anjing itu dia ajak untuk berburu bersama dan akhirnya anjing gunung itu menerima ajakan dari sang keledai, kini sang keledai dan anjing gunung pergi ke hutan lebat itu namun sebelum mereka memasuki hutan itu sang keledai menemui seekor mancan tutul yang sedang tiduran di sebuah pohon besar. Sang keledai kemudian mengajak macan tutul itu pergi berburu bersama dan macan tutul itupun menerima ajakan sang keledai. Setelah sang keledai mengumpulkan teman berburunya yaitu Anjing gunung dan Macan Tutul kini mereka pergi bersama-sama memasuki hutan lebat untuk berburu bersama, mereka menangkap hewan-hewan dengan kerjasama yang baik hewan apapun bisa mereka tangkap dengan m

Jadilah Seperti Kelinci

Gambar
Dahulu kala, di hutan yang jauh dari kehidupan manusia, hiduplah beberapa hewan. Dimana mereka saling membutuhkan satu sama lain, saling bekerja sama, dan mereka menganggap seperti keluarga walaupun berbeda jenis. Elin, adalah seekor kelinci betina. Ia sudah tidak memiliki orangtua sewaktu dia menatap dunia ini, tak ada yang tahu ke mana orangtuanya pergi, apakah mati? Entahlah. Bahkan dia tidak tahu orangtuanya siapa. Elin adalah sosok yang sangat baik, sukamenolong, dan ramah. Setiap hewan yang ingin meminta bantuan kepadanya, ia tidak sungkan untuk membantu. Tetapi, takdir kehidupan tidak sesuai dengan kebaikannya. Elin memiliki salah satu kaki yang tidak sempurna seperti kelinci pada umumnya. Dulu, saat dia masih teramat kecil, ia pernah tertangkap oleh pemburu, saat itu kakinya yang satu dipotong si pemburu karena dia ingin dimasak. Semudah membalikkan telapak tangan, Tuhan memang baik dan amat sangat baik. Elin sempat melarikan diri saat pemburu tersebut pergi me

Tiga Cacing

Gambar
Di suatu halaman rumah hiduplah tiga Cacing. Di pagi itu tiga Cacing mendengar kabar bahwa sang pemilik rumah akan memelihara ayam. Tiga Cacing tersebut segera berencana untuk menggali lubang sedalam mungkin agar, tidak dimakan oleh ayam yang akan dipelihara sang pemilik rumah tersebut. Tiga Cacing tersebut mulai menggali lubang. Cacing pertama menggali lubang sedalam 5 cm sementara, cacing kedua menggali lubang sedalam 7 cm, dan Cacing ketiga menggali lubang sedalam 60 cm. Cacing pertama dan Cacing kedua sudah selesai menggali sementara, Cacing ketiga masih terus menggali lalu, cacing pertama dan cacing kedua menghampiri cacing ketiga. “Hei cacing, mengapa kau masih terus menggali?” Tanya cacing pertama. “Iya, untuk apa kau terus menggali, aku yakin ayam milik tuan rumah tidak akan menggali tanah terlalu dalam,” kata cacing kedua. “Apakah kalian yakin?” Balas cacing ketiga. “Ya kami sangat yakin!” Cacing pertama dan kedua meyakinkan tetapi, cacing ketiga masih terus m